I Play My Fight Song
![]() |
Pic from Pinterest |
Hahaha… pengen ketawa, tapi yang keluar malah air mata. Oh ya ada kabar baik dan kabar buruk di minggu ini, kabar buruknya I decided to make all of my writings private, so automatically my friends cannot read the blogpost and leave a comment here anymore, sorry guys.
I don’t know why, but when I realize that I’m not the only one, who can read anything here, there’s a feeling that I cannot explain about, ngerasa privasi saya udah dilanggar aja gitu, karena mostly tulisan-tulisan di sini kan isinya curhat menye-menye ya, jadi ketika ada orang lain yang baca dan komen berasa aneh aja gitu. Absurd bener gue emang.
Soalnya dulu sebelum punya blog saya juga suka ngomong sendiri di handphone sambil direkam, saya ngomong apa aja, kadang pakai bahasa Inggris yang belepotan, kadang ngomel-ngomel nggak jelas, sesuka aing lah gitu. Jadi, rasanya itu mirip-miriplah ketika rekaman itu didengerin orang lain, saya kan nggak nyaman, hehe. Emang nggak gahol lu Sov.
Awalnya saya udah berusaha enjoy sih “Nggak papa lah Sov” tapi lama-lama jadi “Wah apa-apa nih Sov” hahaha. Dan kabar baiknya, setelah membuat blog ini private, perasaan saya berasa lega aja gitu, berasa di rumah nggak ada orang, enjoy, bisa guling-guling dari ruang tamu ke dapur, tanpa takut ada yang negur, tanpa takut dibilang nggak sopan, ya suka-suka sayalah intinya. Emang gue nggak cocok jadi terkenal, muehehehe. Sekarang aja saya lagi goyang Dumang nih, saking bebasnya.
Well, minggu ini tu berasa nano-nano tahu nggak, perasaan saya campur aduk, pokoknya mood saya kacau bangetlah. Pertama, beberapa minggu ini saya empty, saking nggak tahu harus bereaksi seperti apa, karena si mamak tiba-tiba dirawat di rumah sakit dan ini adalah pertama kalinya mamak sakit sampai dirawat kayak gini, yang membuat saya kacau adalah beberapa hari sebelumnya mamak nelfon bilang kangen sama saya.
Sumpah kemaren itu saya lansung nangis dan mengutuk diri sendiri karena merasa bersalah, for me membuat mamak kangen adalah sesuatu yang nggak bisa saya maafkan, saya ngerasa kurang ajar aja gitu. Ditambah lagi dua hari setelahnya kakak saya yang di Sumbar tiba-tiba chat bilang si mamak dirawat di RS.
Alhamdulillah-nya minggu kemaren mamak udah bisa pulang saya seneng banget, karena jujur pikiran saya sempat kemana-mana karena sempat drop banget, makasih ya Allah akhirnya mamak bisa sembuh lagi. Kemudian minggu-minggu ini saya juga sering nangis, karna berantem sama si kakak. Saya nggak ngerti lagi musti ngapain saking frustasinya.
Sampai akhirnya saya sadar, ternyata saya nggak cocok tinggal sama keluarga, I hate being control by someone dalam artian kata nggak merdeka sama pilihan sendiri gitu, saya benci didefinisiin ini itu sama seseorang yang nggak tahu saya sebenarnya, kata-kata bullshit kayak “You may know me, but you have no idea about who really I’m” itu beneran ada tahu nggak.
Saya sadar, dua belas tahun terbiasa hidup sendiri, lalu tiba-tiba balik lagi pulang berkumpul dengan keluarga dan mematuhi aturan-aturan mereka, membuat saya nyaris kehilangan diri sendiri, mungkin karena selama ini saya sudah terbiasa hidup dengan gaya dan aturan sendiri, terbiasa sebagai pemegang mutlak akan pilihan-pilihan yang saya buat, jadi tanpa sadar saya jadi egois gitu nggak sih? Tapi, bagi saya, sayalah yang paling paham dengan apa yang saya butuhkan, sayalah yang paling mengerti kenapa saya berbuat ini, kenapa saya berbuat itu.
Saya berharap banget bisa keluar dari situasi ini secepatnya and find the missing me again, nggak enak banget hidup kayak gini ya Allah. Mungkin juga selama ini saya udah mindset bahwa rumah itu sebagai tempat liburan bukan sebagai tempat menjalani hidup.
Oh ya, karena lama di rumah dan melihat kakak saya mengurus hal segalanya termasuk anak mereka saya jadi aneh-aneh lagi kayak mikir “Is marriage really necessary?” dan saya juga mikir anak itu distraksi? Ya Allah kejam banget ya gue mikir gitu?
Huftt…entahlah, kan udah dibilang semuanya campur aduk, hidup di tahun 2020 nih, roller coaster banget tahu nggak. Saya cuman bisa berdoa sama Allah semoga semua ini cepat berlalu dan soon saya bisa dapat kerja dan menata ulang mimpi dan menjalankan semua planning yang sudah menggantung di kepala.
Kemudian di penutup tulisan ini, saya mau nyanyiin lagunya Beat Avenue dulu, nggak, nggak gais, judulnya bukan Fight Song, kayak judul postingan ini, saya pun nggak tahu kenapa milih judul postingannya begitu, padahal nggak nyambung sama isinya. Aah yasudah lah. Heyo! Are you guys ready? Tangannya di atas and Akang Gendang musiiiikkk…… yiiihaaa!
…. And global pandemic took over my life and put out some music that nobody liked, so, I got really sad and bored at the same time and that’s why I’m like… Yooo sebelah sana mana suaranya?
Lowkey fuck 2020, still sad, still ain’t got no money. I ain’t got a watch up on my wrist, I just got some shit I gotta fix.
Semuanyaaa…Lowkey fuck 2020, I don’t know about everybody else, but I think that I’m kinda done, can we just get to 2021? (Please).*ngos-ngosan*.
Is not one hundred percent fucked up, tho. Cause we know in life there’s positive, there’s negative, there’s North, there’s South, there’s Kim Jong Un, there’s Mon Jae In, yagitu-gitulah intinya and for the last, I do believe guys, that we can get through into this, so keep going. Alaaah nggak bisa banget sih, ngasih kata-kata semangat, tapi I really meant it and berharap di waktu yang bersamaan. Kayaknya segini dulu deh gais, see ya!
0 comments