Ngomongin Ponakan
Yep, ditulisan kali ini saya bakal ceritain tentang duo ponakan saya yang absurdnya bikin guling-guling. Commonly, they are being called by abang, adek , tapi tenang aja mereka bukan korban friend zone kok, mereka abang, adek beneran. Jadi duo bocil ini jarak umurnya setahun doang, maka dari itu mereka selalu pergi kemana-mana berdua. Main berdua, makan berdua, berantem berdua, everything berdua. Mereka bisa jadi musuhan dan romantis banget di waktu yang bersamaan.
Semenjak Corona melanda Indonesia beberapa bulan belakangan, mereka lebih banyak menghabiskan waktunya bersama saya, karena bundanya was-was banget mau nitipin mereka ke babysitter seperti biasa. Ya, mumpung saya belum kerja, jadi saya bantuin jagain, biar lebih aman. Tiga bulan lebih bersama saya dari pagi sampai sore membuat saya tahu sedikit banyaknya tentang karakter mereka masing-masing.
Sebelumnya saya mau ngasih tahu dulu bahwa ternyata jagain anak kecil itu susah-susah gampang gais, ingat, susahnya dua kali ya. But no worries, tulisan ini bukanlah curhatan tentang kesusah-susah gampangan tersebut kok, tapi lebih kepada tingkah laku absurd mereka masing-masing.
Ritual Aneh Sebelum Tidur
Sewaktu kecil pastinya kita punya ritual aneh dong sebelum mau tidur, hayoo ngaku, hahaha. Karena berdasarkan pengalaman saya pribadi, ritual aneh semasa kecil masih terbawa-bawa sampai sekarang haha. Jadi dulu saya itu suka banget pegang udel sendiri sebelum tidur yang sampai sekarang kadang-kadang masih kebawa, huahaha. Menggelikan memang. Beruntungnya, si bocil nggak megang udel kalau mau tidur, tapi masukin tangan ke lengan baju yang otomatis tangannya di bawah ketek gue, lebih menggelikan tahu nggak. Sama kayak saya dulu, kalau nggak gitu nggak bisa tidur bawaannya resah mulu. Luckily, nggak dua-duanya begitu, cuman si adek doang.
Anehnya kalau saya tanya ngapain dia begitu, dengan santai dia jawab bahwa itu adalah tanda persahabatan kami, persahabatan macam apa wooy yang narok-narok tangan di bawah ketek?
“Adek ngapain si, narok tangan di bawah ketek? Geli lho”
“Iya, nggak papa. Itu kan tanda persabatan kita”
![]() |
Sahabat seperketekan gue |
Spelling-nya Apa. Bacanya Apa
Oleh karena si abang itu udah TK jadi doi udah bisa spelling, tapi belum bisa baca. Mungkin karena terobsesi pengen bisa baca karena sering nengok saya baca-baca buku atau laptop, dia sering banget spelling sendiri buku pelajarannya tapi nanti bacanya sesuka hati. Contoh absurd-nya itu sewaktu saya lagi leyeh-leyeh di kasur sambil baca novel, tiba-tiba dia nyamperin.
“Uncu, Abang mau baca ini dengerin ya” *betewe Uncu itu adalah panggilan untuk tante yang paling bungsu oleh orang Minang Pariaman.
“Seep, bang, yaudah sini Uncu dengerin”
“Bi (B), Ar (R), Ou (O), Dabeyu (W), En (N), read Yelloww, yeaaaa”
*Gue lansung tepuk jidat.
“Kenapa Uncu tepuk jidat? Uncu terkesima ya?”
Ya salam saya heran, bahasa Indonesia dia itu baku banget dan penuh hiperbola. Dia kayaknya mengidap narsis atau terlalu pede sampai saya nggak ngerti. Jadi si abang ini orangnya nggak pernah malu dan pedenya selangit yang ujung-ujungnya malu-maluin. Trus bahasa Indonesia dia itu, kayak era 80-an, saya nggak tahu dia belajar dari mana. Pernah sekali dia ngasih kode biar dibeliin es krim, maklum semenjak Corona kami nggak pernah lagi makan-makan es. Jadi pas lagi nyantai di depan pagar tiba-tiba dia ngomong “Uncu, betapa menyenangkannya kalau kita makan es krim di sore yang indah ini kan” hahaha, saya nggak bisa berhenti ketawa.
Dan soal baca sesuka hati, ada kejadian yang lebih memalukan dari itu. Bulan lalu, dia diajak pergi tempat service motor sama kakak saya, nah, di sana kan banyak tuh stiker-stiker atau pernak pernik buat motor, jadi pas ngantri nunggu giliran, si abang ini berdiri trus, plenga-plengo sok-soan baca tulisan yang ada di dinding. Setelah, lama memperhatikan tiba-tiba dia ngomong sama bundanya.
“Bun, abang tahu lho bacaan yang itu apa”
“Emang apa?”
“Tunggu, abang spell dulu”
Ou (O), En (N), I (E), Heich (H), I (E), Ey (A), Ar (R), Ci (T), read TEMPAT SERVICE MOTOR, YEAAAAA
Ya Allah itu jauh banget lho dari ONE HEART KE TEMPAT SERVICE MOTOR. Wanhert oyy wanhert!
Ya Allah itu jauh banget lho dari ONE HEART KE TEMPAT SERVICE MOTOR. Wanhert oyy wanhert!
Sumpah dia spell-nya di depan orang rame yang lagi antri dengan suara toa, hahaha. Maknya gagal bangga, dikirain emang beneran bisa, ehh… ternyata dan semua orang di sana pada cekikikan, takut nanti kalau ketawa si abang malu.
Well, sebenarnya banyak lagi tingkah absurdnya yang nggak bisa dihitung pakai jari. Kadang-kadang dia juga suka ngomong sama saya bahwa semakin hari di merasa semakin ganteng, hahaha. Ketika saya tanya kenapa bisa gitu dengan bangga dia jawab “Yak iyalah, kan abang suka narok piring kotor ke dapur, buang sampah jajan di tempat sampah, sama minum abang banyak, ya jadinya ganteng lah, apa lagi”.
Jadi kesimpulannya jika ingin tingkat kegantengan Anda bertambah maka rahasianya adalah taroklah piring kotor di dapur, buang sampah pada tempatnya dan perbanyak minum air putih, huahahaha. Sumpah, gue nggak tahu dia belajar dari mana, perasaan gue nggak absurd-absurd amat deh, kok ponakan gue sengkleknya parah ya, haha. Well, gais see ya!
13 comments