Secretly or Obviously?
Eh, tahu nggak sekarang lagi viral banget tuh lagu dangdut yang “Kala kupandang kerlip bintang yang jauh di sana….” Gara-gara sepupu saya si Ayu nih, jadi ketularan nengokin dance tiktok Kopi Dangdut ini, si Ayu tiktoker bener emang, diam-diam aja ya, kayaknya kalau dia tahu saya gosipin dia di sini, gue bakal diblok, haha.
E, tapi, tenang aja gais, kamu nggak perlu putar badan, karena tulisan ini bukan tentang dance tutorial Kopi Dangdut kok. Ini adalah tulisan tentang voting pendapat, walaupun cuman saya dan Allah aja yang bisa baca tulisan ini sekarang, but no worries kita having fun aja. Setujukan? Okelah, lanjut gais.
Sebagai makhluk sosial, manusia itu butuh berinteraksi dengan antar spesies lainnya, kalau mereka nggak bersosialisasi dan berbaur dengan sesamanya, maka tak jarang akan dicap sebagai manusia anti-mainstream, mengurung dan mengkarbit diri dalam kamar selama bertahun-tahun juga mempengaruhi mental kita, kalau orang Jepang bilangnya Hikikomori.
Nah, dalam bersosial kita pasti ada tersinggungnya dong, so apakah kamu tipe orang yang kalau marah, tersinggung, you name it, sukanya kode-kodean atau nyindir atau labrak lansung?
Hayoo, kamu team yang mana gais? Oh ya di sini konteksnya sama orang dekat ya entah itu sahabat atau pasangan, jadi mumpung saya nggak punya pasangan, maka otomatis ini berlakunya ke sahabat.
Saya adalah team yang obviously alias terang-terangan kalau tersinggung sama sikap atau perkataan orang lain, pokoknya saya bakal ngasih tahu saya tersinggungnya di bagian mana. Kalau marah sama mereka, sejauh ini saya pernahnya marah sama Tari, mungkin karena sekamar kali ya. Haha.
Saya kalau marah bilangin alasannya, kemudian baru diam-diam, hahaha sama aja, tapi masih mending dong, kan jelas saya marahnya di mana. Kalau saya diam juga nggak usah digubris palingan bentar lagi baik sendiri.
Diam itu bagi saya kayak pelampiasan rasa marah sesaat gitu. Tapi ada juga lho mereka yang kalau tersinggung, nggak ngomong sama sekali alias diam-diam bae, hasilnya, kita juga nggak tahu kesalahan kita apa, typical yang “Lo pikir aja sendiri” hahahaha. Sumpah, yang begini tu ngeselin tahu nggak, soalnya saya punya beberapa teman yang begini, makan hati juga kadang-kadang.
Masalahnya kita kan lagi rame-rame gitu becanda, trus tiba-tiba dia diamin saya, hahaha. Ingat momen ini aja kadang senyum-senyum aja, dari pada mengumpat, haha. Masalahnya, didiemin itu nggak enak rasanya, makanya saya rajin banget nyamperin dia “Gue salah ngomong ya tadi? Kalau iya gue minta maaf deh, walaupun gue nggak tahu salahnya di bagian mana”.
Nah, yang bikin naik darahnya itu, doi diam aja, alias saya dikacangin. Biasanya kalau udah gitu saya bakalan ngirimin surat (masih berusaha) kurang baik apa gue coba? Kalau bagian ngirim surat ini, usaha terakhir nih, habis itu saya biarin aja, sakarepmu lah.
Saya pernah tu beberapa kali diposisi yang didiemin gitu, syukurnya sekarang dia udah nggak gitu, mungkin kemaren itu masa-masa labil kayaknya. Memang sih reaksi orang beda-beda kalau tersinggung perasaannya.
Kalau kamu gimana gais? Apakah team yang diem-dieman atau terang-terangan, silahkan vote di komen bawah. Hahaha, enak juga ya kalau ngomong sendiri gini.
Oke, karena nggak bakal ada yang nge-vote, mari kita sudahi saja tulisan ini, semoga pandemic cepat berlalu, semangat untuk para pejuang di first liner dokter,perawat, petugas makam jenazah covid-19, you are guys the real hero. Akhir kata, see ya!
0 comments