Main Character
![]() |
A Dreamer |
Barusan saya nggak sengaja nonton videonya Radit yang opportunity cost, di sana dia bilang setiap keputusan yang kita ambil dalam bisnis ada keuntungan yang hilang karena tidak mengambil alternative lainnya.
Nggak hanya dalam bisnis, konsep ini juga bisa dipakai dalam segala sesuatu, contoh, ketika saya memutuskan untuk rebahan berjam-jam instead of melakukan sesuatu hal yang mampu mengasah skill atau mempelajari something new. To be honest, ada semacam perasaan tertampar gitu lho, ada semacam perasaan menyesal karena nggak menggunakan waktu saya sebaik mungkin.
Sepertinya lebih ke perasaan kesal ke diri sendiri yang nggak mau ribet. Jujur saya orangnya emang suka penasaran tapi gampang bosan, tipe-tipe orang yang malas ribet, bad habit yang nggak mau hilang.
Saya sadar nggak ada gunanya menyesal dan menyalahkan diri sendiri, I’m really tired of doing that. Sekarang saya cuman mau merubah pola aktivitas saya, daily activities yang saya rancang doesn’t work at all, nggak berjalan sebagai mana yang saya harapkan. Maka, mulai dari besok, I try to being consistent on my goals. Saya bakal bikin goals per minggu, karena kalau per bulan itu banyak miss-nya. Miss you, idiiih nggak serius amat sih gue.
Sebenarnya hari ini kepala saya lebih rame dari biasanya dan semua yang muncul itu mempertanyakan hidup dan agama saya. Dunno why, saya hanya ngerasa belum melakukan sesuatu semaksimal mungkin untuk masa depan saya (dunia dan akhirat), oh damn! Quarter life crisis emang ganggu banget tahu nggak.
Kemudian semenjak mba Eno bilang tentang investasi, jujur saya tertarik banget untuk mempelajari itu, saya ada di titik yang ngerasa investasi itu penting, sebagai anak muda saya harus punya tabungan pasti untuk biaya yang tak terduga. Ditambah lagi Radit juga bahas ini di beberapa videonya. Pokoknya saat ini tu ada di posisi yang pengen berubah tapi nggak tahu memulai dari mana dan melakukan hal apa.
Sekarang tu saya kayak harus meraba-raba gitu nggak tahu harus ke mana. Saya tahu, saya harus jalan terus karena kayaknya hidup tu emang gini. Belum lagi saya kepikiran tentang keluarga saya yang masih tetap ngasih uang bulanan meski saya udah lulus.
Awalnya saya merasa buruk, karena masih ngerepotin sampai akhirnya senior saya di kampus dulu bilang nggak ada yang salah akan hal itu “Nggak perlu merasa gagal hanya karena kamu masih nerima uang jajan bulanan dari orangtua mu”. Point-nya dia bilang terlepas dari apapun, itu masih kewajiban orangtua kita buat bantu kita karena belum bisa berdikari.
I feel better after that kayak justifying tindakan saya gitu kalau it’s okay buat ngantongin duit itu hehe. Sebenarnya perasaan bersalahnya itu lebih ke nominal uang jajan sekarang itu nggak ada bedanya sama pas jaman kuliah. Kalau di kuliah kan mending karena saya juga beli makan, nah ini makannya kan di rumah jadi uangnya kebanyakan, tapi tetap nggak nolak, haha. Its okay, gue nabung aja, mana tahu bisa buat beli mobil dan sisanya nonton konser Couldplay, wahaha.
Oke, kayaknya gue udah mulai ngaco deh. Maka dari itu sebelum menutup postingan ini saya mau menyampaikan pelajaran berharga yang saya peroleh hari ini yaitu tentang main character. Dalam hidup saya, saya adalah main character-nya so jalan apapun yang saya pilih it’s depend on me.
Okay Allah udah ngasih scenario and many clues, bahwa kalau saya pengen ending-nya bahagia you choose this way, kalau mau sad ending you may go that way. You decide. Kita karakter utamanya gais, so hope we can create our perfect stories sebisa mungkin. Cerita sempurna dalam versi kita, kita yang tentuin endingya gimana.
So guys I hope you can life your live the fullest without thinking about fucking tomorrow, mari jalani hari ini sebahagia, setulus, dan sebisa mungkin, jika masih ada yang kurang kita bisa memperbaiki dan mengevaluasinya besok, besok, besok dan besok. Namun, jika tidak ada lagi besok bagi kita setidaknya tidak ada penyesalan karena kita telah menjalani hari ini dengan sepenuhnya.
Well, sok bijak banget sih hahaha. Baiklah, terimakasih sudah membaca kegalauan gue yang nggak penting-penting amat ini, in the end I wanna say stay healthy physically and mentally, see ya!
0 comments