­

Sibling Memories: Hero and Indy

by - January 27, 2024

Pict from Pinterest


Hi blogsphere, im back 😊. Well, tulisan ini terinspirasi dari interaksi anak tetangga saya Hero dan Indy. Saya sendiri menjuluki mereka sebagai pelanggan abadi wkwk. Indy adalah orang yang selalu protes kalau saya buka warung agak lambat atau tutup warung karena ada keperluan. Indy selalu introgasi saya kalau tutup warung wkwk. Lucu banget mereka.

Hero dan Indy adalah kakak adek, di mana Indy sebagai kakak dan Hero adalah adeknya. Tipikal kakak-kakak pada umumnya Indy ini suka marah-marah tapi tetap membantu Hero. Mereka suka berantem kalau lagi jajan di warung, alasannya selalu karena Hero beli ciki melebihi budget wkwk. Omelan khas Indy adalah "waang ko taruih me balanjo banyak-banyak, ndak cukuik pitih wak do" yang kurang lebih artinya duit mereka kurang untuk bayar jajanan 😂

Melihat hubungan mereka mengingatkan saya bagaimana interaksi saya sama kakak dan adek saya waktu kecil dulu. Saya sama adek saya Asri cuma beda dua tahun jadi teman kami rata-rata sama. Hal yang paling membekas diingatan saya tentang Asri adalah sewaktu dia mengajarkan saya bagaimana cara memakai sandal. Dulu, saya nggak bisa bedain sandal yang kiri dan yang kanan, jadi kalau makai sandal saya asal sorong aja, yang penting main pake sandal wkwk. Karena beberapa teman sering ngejek saya perihal sandal ini, besoknya pas mau pergi main Asri ngajarin saya. Adek saya bilang:

"Uni kalau makai tarompa tu, satuan mode ko lu ha, kalau balubang di tangah nyo, bararti lah batua tu. Kalau ndak do lubangnyo bararti tabaliak tarompa uni tu. Mode tu se nyo"

Artinya itu dia bilang kalau make sandal kakak satuin dulu sandalnya kalau ditengahnya ada space berati sandalnya udah pas pasangannya. Tapi kalau nggak ada space, berarti sandalnya kebalik antara kiri dan kanan. Sesimpel itu kok. Omongan dia yang ini selalu teringat sampai sekarang wkwk. 

Dulu kami selalu main layangan bareng. Dan waktu saya kelas 1 SD saya ingat banget sering bawain dia jajanan dari sekolah. Entah kenapa sekarang kami berjarak, saya nggak mulai suka sifat adek saya sewaktu kami di middle school, akibat pergaulan dia sering bolos sekolah dan nyuri uang ibu. Saya benci laki-laki seperti itu. Mungkin karena hal itu kami tidak dekat lagi.

Kalau sama kakak, yang paling saya ingat itu cuma sama kak Yenni karena kami juga jarak 2 tahun, dulu sama kak Yenni suka main di sawah, ambil tanah liat bareng teman-teman sepermainan. Mandi di sungai meski saya nggak bisa berenang wkwk. Kami dulu punya sapi yang dikasih nama Ijah dan Memes, kami main di sawah sambil ngembalain sapi wkwk.

Bersama kak Yenni banyak moment nggak enaknya karena dia mainnya suka aneh-aneh. Kayak saat main di sawah dia nyuruh saya nungguin dia yang ngambil lintah di perut kerbau wkwkwk. Gobloknya, saya iya-iya aja. Atau moment kami manjat batang kayu manis gara-gara kak Yenni ngajak saya main di kebun orang dan pada saat itu ada segerombolan babi lewat.

Balik lagi ke anak tetangga saya Hero dan Indy, saya yakin di tahun-tahun yang akan datang moment Hero selalu jajan di luar budget juga akan jadi kenangan buat mereka berdua. Karena saya baru sadar ketika kita dewasa kebanyakan dari kita nggak bisa lagi locked new memories sama saudara, terlebih kalau mereka sudah berkeluarga, pada akhirnya yang kita ingat sebagai hal yang indah cuma masa lalu.

Saya bertekad kalau nanti punya anak saya usahakan ketika dewasa kami akan nyiptain moment yang baru bersama, sebelum nanti mereka punya keluarga sendiri. Supaya nanti mereka nggak hanya mengingat masa lalu saja. Well, segini aja dulu tulisan hari ini, have a nice day. See you when I see you!



You May Also Like

0 comments