­

Lik, Aku Punya Cerita

by - December 08, 2020

Oke, I know judul kali ini bisa dibilang mu banget kan Lik, haha. Tahu nggak Lik gara-gara aku sering julid-in jurusanmu sekarang justru aku harus dituntut lihai matematika minimal dikiiit. Malu-maluin banget nggak sih aku, karena nggak tahu lima puluh tiga dikurang empat itu berapa Hahahaha. Tahu, tapi dihitung satu-satu kayak semasa SD dulu, kalau mu disini pasti kamu ngetawain aku Lik. Nggak nyangka Lik, sekarang kita jauh begini trus masuk ke lingkungan yang kita nggak tahu sebelumnya. Ini persis banget deh kayak yang dibilang Rangga aka mas Nico di AADC, yaitu: semua orang adalah orang lain, kupeluk tubuh sendiri. Nggak tahu  arti sebenarnya itu gimana, tapi rasanya persis banget sama kondisi aku sekarang, may be juga kondisi mu Lik. I guess, cause I don't even know it.

How's your day Lik? Hehehe soksoan banget ya nanya-nanya padahal sering chat-chat nggak jelas, kayak sekedar ngingatin biar mu nggak lupa lagi nge-save sebelum close file ahaha. Lik, jauh dari mu nggak enak, kalau lagi halu aku suka ngebayanginmu dan Tari ada disekitar aku. Kalau aku lagi kangen, kalian bertebaran di mana-mana. Padahal di sini aku punya cukup teman kok, kayak mba Indri yang baik banget sama aku, kayak Intan yang sering ngerecokin aku buat nagih sharpening spare part yang aku nggak tahu bedanya setelah dan sebelum diasah itu apa. Dia bilang feeling it with your nail kak. Whats? Hahahaha, kuku aku nggak punya perasaan, cuman hatiku yang punya wkwk. Aku juga punya abang-abang maintenance yang juga baik sama aku di sini Lik. Cuman pak Robin aja yang galak sama aku dan semua orang. Dia tu udah kayak pembimbing skripsi tahu nggak Lik.

Betewe, makasih ya Lik udah jadi orang yang selalu aku ingat pertama ketika aku sedih setelah mamak, aku beruntung punyamu dan Tari di kehidupan kuliahku dan sampai sekarang. Seseorang yang selalu aku repotkan tapi nggak pernah ngeluh, atau mu diam-diam ngeluh ya Lik? Hahaha. Aku bahagia punya teman sefrekuensi yang nggak pernah judge aku ketika aku lagi weird, lagi random, ketika orang-orang nggak nerima sifat aku yang ini. Terimakasih udah nerima sepenuhnya aku, mengkritik aku ketika salah, tanpa aku merasa lagi dihakimi, atau di undervalue. Setiap aku habis sholat trus berdoa dan ingin bersyukur sama Allah, aku selalu bilang kok Allah baik banget sama aku yang dulu sering banget ngutuk Dia, bilang Dia nggak adil, bilang Dia nggak ada, banyak banget dulu caci maki aku untuk Tuhan.

Sekarang setelah melewati semuanya dan menemukan sesuatu yang nggak pernah aku bayangkan bakal aku peroleh dalam hidup, baru aku sadar, dulu aku marah sama Allah, karena aku nggak tahu, aku nggak tahu apa yang ada di depan, jadi jangan terlalu early buat nge-judge apalagi sama Allah sendiri, hahaha. Durhaka banget aku emang Lik.

I just miss you and Tari Lik, dunia gede banget ternyata untuk pengetahuan aku yang kecil. Hari ini aku jumpa seseorang di devisi lain, orang bilang dia suka ngerjain aku dengan ngasih aku tugas yang seharusnya bukan tugas aku, anehnya aku nggak merasa lagi dikerjai Lik. Mimik mukanya pun aku tahu dia lagi nggak ngerjai, entah dia yang terlalu bisa akting entah aku yang nggak ngerti apa-apa. Tapi, satu yang pasti, aku bahagia ngerjain apa yang dia mintai tolong, because I do it for myself, aku bisa belajar dari sana. Satu sisi aku juga takut Lik, nanti akan ada orang-orang yang berdatangan buat ngerjain aku karena hal ini.

Oh ya, setelah tamat kuliah dan jumpa orang-orang dari berbagai background aku jadi banyak kerjaan Lik, haha. Suka merhatiin orang-orang ketika ngomong, interaksi, sikap dia kalau tersinggung. Aneh banget aku.

Lagi, si Tari udah mulai sibuk nyiapin berkas S2-nya sambil belajar pakai make up Lik, kita kapan? Kapan belajar make-up maksudnya, haha. Selama ini masker membantu aku banget sih Lik, whih is pernah aku telat bangun, aku pergi kerja nggak lipstik-an. Pake lipstik-nya pas udah nyampe di kantor maksudnya, tinggal tutup masker aja dan taraaaa... nggak ada yang tahu kalau bibirku pucat banget, hehe. Nggak tahu lah mellow banget hari ini. Apa aku mulai kesepian karena selalu sendirian pergi break? Padahal aku nggak ngerasa kayak gitu, trus apa ya yang hilang?

Lik, pernah nggak mu merasa kenapa sih kita harus punya sifat awkward yang nggak bisa bergaul dan memulai pembicaraan ini? Sometimes aku iya Lik, saat kuliah may be aku nikmatin aja, tapi semakin kesini ketika dihadapkan sama dunia lain, aku tiba-tiba jadi merasa seperti warga Neptunus yang pengen liburan ke Mars, eh, tiba-tiba terdampar di Bumi. Aku ini out of the world banget. Point plusnya di sini adalah aku punya ruangan sendiri yang cuman aku aja di dalamnya, department ini punya dua ruangan, satu ruangan lebih sering dihuni sama cecowokers engineer lain, di mana ruangan ini aku yang nguasain. Mereka lebih banyak menghabiskan waktu di ruangan sana. Namun, minusnya ketika menjejakan kaki keluar dari ruanganku, semuanya tetiba jadi asing bagiku, at least hari ini. Nggak tahu deh besok aku berubah lagi.

Apa mungkin ini juga gara-gara aku bekerja di dunia yang bukan wilayah aku kali ya? Kalau iya, aku musti ngapain Lik? Haduuh, kok jadi nanya sama mu sih, mu kan parah juga, nggak ngerti sosialisasi. Kita ini sebenarnya apa sih Lik? Hahahaha.

Beberapa hari yang lalu aku juga sempat mikir, kalau seandainya yang kerja di sini Tari, pasti dia udah kenal sama semua orang di sini saking supelnya dia. Di sini aku juga suka mengkarbit diri dalam ruangan, kalau udah nggak ada kerjaan, instead of main main kemana? Hahaha, di sini nggak ada siapa-siapa, jadi palingan aku curhat gini di blog, di buku, di handphone. Namun Lik, dari sekian banyak ocehan aku ini, aku tetap suka kerja di sini, kayak Allah ngasih sesuatu sesuai aku banget gitu, nggak tahu kebaikan apa yang aku lakukan di masa lalu, sehingga aku deserve untuk memperoleh ini. Allah itu tahu aku nggak bisa dimarah, then Dia kasih aku atasan yang super baik, Allah tahu aku akward then Dia ngasih aku kerja di ruangan yang isinya aku aja, banyak banget Lik, kerjaan ini cocoklah untuk makhluk kayak aku, hehe.

In the end, udah deh kayaknya aku mau balek kerja lagi, mau menyiapkan mental jumpa pak Robin untuk minta tanda tangan, haha. Pembimbing skripsi banget dia tu kayaknya. Akhir kata, baik-baik ya Lik di sana, I really wish you were here. Luv~~~

You May Also Like

2 comments