It's Just Begin
Beberapa waktu lalu, saya pernah mendapat komentar dari pak Anton yang seperti ini "Welcome to the jungle" saat saya menuliskan cerita tentang mendapat pekerjaan. Huh, siapa sangka jungle-nya itu di mulai pada hari ini. Saya mau cerita bagaimana weekend saya di mulai dengan isi pesan yang tidak enak, yaitu atasan saya izin tidak masuk hari ini. Sumpah, gue dugudgan pas baca itu, seolah tahu aja bahwa something bad gonna happen. Ternyata feeling saya benar, gue dong debat sama pak Robin, si pembimbing skripsi yang suka banget comparing data saya dengan teorinya dia. Masalah nya di sini teori dia nggak sesuai dengan actual yang ada di lapangan, oh God jadi bawahan gini amat ya.
Tbh, hari ini saya lega dan sedih, hehehe. Lega karena gue berhasil menakhlukan ketakutan gue sama dia, ya dengan debat kayak gini, saya jadi tahu bahwa pembimbing skripsi saya lebih galak kok dari dia, ya at least bu Rizky dan pak Dedy dulu bikin saya nangis kejer di kosan karena teori dan data saya berkali-kali ditolak dan di revisi. Sedih, karena gini amat ya weekend gue, pagi-pagi udah disemprot. Sedih, tapi nggak sampai mau nangis sih, kayaknya lama-lama kerja di sini saya bakal jadi wonder woman, yang harus siap peralatan dulu sebelum tempur.
Huaa... it's gonna be a long day, I guess. Saya jadi ingat drama-drama yang saya tonton bahwa ada beberapa tokohnya yang merasa hari yang dia lalui terasa panjang, it's so me today. Terus saya juga mau protes dong sama orang-orang dewasa yang suka under estimate anak muda kayak saya, kalau mengeluhkan menjalani hari yang berat, most of them bakal bilang "masih kecil udah ngeluh ini itu, hidup lu mah belum seberapa" sumpah ada banget yang bilang kayak gini. Hey, tolong ya spesiesku manusia dewasa yang terhormat, setiap orang pumya level masing-masing. Emangnya kenapa kalau masih muda nggak boleh ngeluh hidup itu berat?
Kepada pak Robin, thank you atas hari ini, karena kalau saya nggak debat hari ini sama bapak mungkin saya akan takut selamanya, wkwk. Then, gara-gara kejadian ini, saya jadi bisa nyusun strategi untuk perdebatan selanjutnya (jika ada), nggak mau juga sih saya ada next debate. Tapi, saya masih kesal dengan teori dia yang nggak sesuai sama kejadian di lapangan itu. Sebenarnya saya lebih kesal lagi sama solusi yang diberikan pak Jono, jadi bapak ini tangan kanannya atasan saya lah. Berhubung atasan saya nggak datang, makanya saya nanya dan minta solusi sama dia, tapi solusinya ngeselin dong.
Jadi masalah hari ini tu pak Robin complain ke saya karena pemakaian minyak mesin itu boros, target dia untuk mesin Tapping dan FDM minyak nya harus 15 liter aja untuk dua mesin, sedangkan fakta di lapangan, dua mesin itu menghabiskan minyak sebanyak 25 sampai 30 liter untuk produksi. Bayangin aja, 15 liter dua mesin, berarti itu satu mesin 7,5 liter. Anjir, actualnya mesin nggak bakal jalan dan produksi terhenti kalau minyaknya cuman segitu. Tapi, dia nggak mau terima, katanya dia sudah sepakat dan diskusi sama orang sebelum saya kalau minyak mesin fix segitu per harinya, rasanya pengen aja saya teriakin "YAUDAH KALAU NGGAK PERCAYA LU AJA YANG KONTROL MINYAK DAN BUKTIIN SENDIRI".
Keselnya lagi, ketika saya tanya sama mba yang sebelum saya, katanya emang actualnya minyak FDM segitu, which is 25 per hari, dan rasanya saya mau aja jedotin pala ke dinding. Kayaknya teori ngaco tentang perempuan selalu benar harus diganti deh jadi atasan selalu benar. Then, ketika saya tanya pak Jono, solusinya gimana, dia malah bilang gini " Oooo yaudah, berarti kalau targetnya 15 liter perhari, satu mesin kita matiin aja, kan cukup 15, nanti kalau kamu kena marah nggak papa dengerin aja" dia sambil ketawa ngakak. Solusi macam apa itu, ini sama aja dengan saya mencekik leher sendiri. Pak Jono ini tipe yang selow aja, saya kesel, dia logika banget. Solusi versi seriusnya juga nggak bisa saya terima sebagai karyawan baru di sini, sekarang saya baru sadar, posisi saya di sini bagaikan makan buah simalaka "Kuturutiiiiiiii ku mati emak, tak diturutiiiiiiii ku mati bapak".
Udahlah ya, segini aja dulu gunjingan gue, hahahaha. Untungnya itu bapak-bapak nggak tahu lagi gue ceritain. Sumpah, ini plong banget, perasaan saya nggak seruwet baru keluar dari ruangan pak Robin tadi, ini aja udah laper, padahal tadi mikir nggak mau makan hehe, udah ya saya break dulu. Happy weekend semua, stay healthy and see ya!
4 comments