Netizen's Bad Words: Why We Love to Hate?
Pict from Pinterest |
Tengah malam cuy, begadang lagi emang. Dan tentu saja juga hujaaan. Dingin banget, tapi saya tetap nyalain kipas angin. Sebenarnya mau nulis dan upload tulisan dari jam sepuluh tadi, tapi nggak kesampaian karena banyak distraksi. Yah, jadilah nulis tengah malam gini.
Hari ini saya mau cerita soal ketikan orang di internet. Nggak penting banget emang, cuma saya penasaran kenapa seseorang bisa ngetik omongan sampah dengan mudah? Tadi saya nggak sengaja liat story IG Kalis Mardiasih disana ada screen capture komenan seorang cowok terhadap perempuan yang amit-amit banget buat dibaca. Si cowo komen kalau rahim perempuan cuma dipakai buat mens doang, mending itu perempuan dikubur aja, nggak guna. Duh, miiris banget nih orang.
Saya nggak mau nyari tahu lebih lanjut, males. Cuma saya tetap heran kenapa ada orang lain yang mau meluangkan waktu segitunya untuk membenci orang yang nggak dia kenal. Semenyedihkan apa sih hidupnya?
Saya pernah baca beberapa artikel soal bagaimana manusia yang nggak manusia-manusia amat ini memproyeksikan ketakutannya pribadi menjadi seolah-olah ketakutan semua umat.
Satu sisi ini juga menarik karena kok bisa orang lain membenci seseorang yang nggak pernah dia jumpa atau kenal. Kalau gedeg ke pejabat masih oke lah, karena kebijakannnya mungkin yang bikin kita sebel. Aneh banget emang haters. Ternyata cara berfikir yang rusak itu mengganggu, dalam kata lain. Orang tolol itu nyusahin.
Oke segini aja deh, besok sambung lagi. Gudnite folks. Adios ✌️
0 comments