• Home
  • About
Powered by Blogger.

A Dreamer

Happiest Birthday!
Well, tanggal 10 Desember kemaren, ponakan saya berulang tahun, Ayra Shirly alias sahabat seperketekan gue is turning four. Dia seneng banget dan nggak berhenti senyum sampai malam ketika dikasih kejutan kue ulang tahun, dia mutar-mutar sendiri di depan cermin and bolak-balik kamar saya buat nanya apakah saya suka nggak sama kue ulang tahun dia atau enggak.

Dia juga sibuk ngingatin biar teman-temannya jangan lupa disisain kuenya, pokoknya hari itu dia sibuk banget bolak balek rumah tetangga buat bagi-bagiin kue ulang tahunnya, dia selalu bilang “Sharing is okay, Bun” entah di mana dia dapat kata-kata begituan. Baiklah, selamat ulang tahun ponakanku, even tante sering makan coklat lu diam-diam tapi tante tetap sayang kok, berbahagialah, semoga kelak jadi wanita yang penuh cinta dan lapang jiwanya, happiest birthday!

Cepet bener sih dia gedenya, perasaan baru kemaren gue ambil foto dia yang main tanah masih pakai pempers. Oh ya, belakangan ini si bocil jadi pedean gitu, ngomong pergi ke Eropa kayak pergi kemana gitu, haha. Sebenarnya, ini gara-gara saya sih, yang doyan banget ceritain negara luar ke mereka. Jadi, kemarenan mereka nanya, presiden itu apa, ya saya jawab aja, presiden itu adalah kepala negara dan negara kita namanya Indonesia. Trus tiba-tiba si abang nyerocos kalau Prancis itu di mana letaknya. Saya jawab, Prancis itu ada di Eropa. Eh, dia malah nanya lagi, kenapa letaknya nggak di Bumi. Saya lansung tepok jidat dan untung lansung ingat kalau ini ponakan sendiri, kalau ponakan orang mah udah gue kacangin. Ternyata menjelaskan sesuatu ke anak kecil itu butuh kesabaran, karena mereka suka banyak “Kenapa” nya.

Singkat cerita mereka jadi tahu benua Eropa, thanks to Youtube, hahaha, karena ketika didukung oleh video mereka jadi gampang ngerti kalau bumi ini luas. Namun, gara-gara itu dia jadi suka pamer gitu sama teman-temannya, katanya nanti kalau tabungan gue udah cukup dia mau ke Eropa bareng gue. Sumpaah, saya nggak ada janjiin kayak gitu, ngarang bener dia emang.  Saya cuman bilang, nanti kalau mimpi saya tercapai saya bakalan bayarin tiket dia buat main ke sana. Tujuan saya adalah selain dia berani bermimpi, juga karena nggak asing sama negara luar. Saya bilang, kalau dunia ini emang luas, tapi bukan berarti tidak mungkin buat kita untuk mengunjungi ini, ini, dan ini suatu saat nanti. Mereka angguk-angguk aja, nggak tahu deh mereka bakalan ngerti apa enggak, haha.

Saya hanya mau mereka terbiasa dengan negara luar dan keberagamannya, agar kelak mereka tidak takut bermimpi dan mikir main ke luar itu halu, mana tahu karena udah terbiasa dari kecil mereka jadi nggak segan-segan buat ke sana dengan usaha mereka nantinya, gue emang idealis banget sumpah, hahaha. Ya, minimal teori saya gitu.

Terus, selain sahabat seperketekan yang ulang tahun, ada kabar baru lagi yaitu, kakak saya yang nikah Maret lalu, melahirkan Sabtu kemaren, anak perempuan, ponakan saya nambah cuy, haha. Rasanya, aneh banget sih, saya aja masih susah buat nerima kalau ternyata dia udah nikah, eh sekarang dikasih kejutan lagi.

Bulan Desember banyak kejutan banget emang dan nggak berasa 12 hari lagi is twenty twenty one cuuuy, Corona membuat kita hilang fokus dan sadar-sadar udah tahun baru aja. Semoga tahun depan keadaan jadi lebih membaik ya, sehingga kita nggak perlu lagi cemas saat keluar rumah dan bisa jalan-jalan cihuy bareng sahabat tanpa takut deket-deket lagi even dia sehabis bersin. Semoga mimpi-mimpi yang tidak terbayarkan tahun ini, Allah ganti dengan hal indah di tahun depan. Semoga tahun depan bisa nonton film cartoon atau animasi bareng Lilik dan Tari di bioskop, wkwk. Sama nanti kalau ayam geprek mama Furqan masih buka kita kesana ya Lik, Tar.

Betewe, mama Furqan ini baik banget, suka ngasih makanan dan buah gratis, which is itu surga banget buat anak kos macam kami, hahaha. Ah lain kali saya cerita deh tentang jajanan favorit saat kuliah beserta sifat penjualnya, haha. Gimana kami juga sering gunjingin bapak Perdana dan bapak kos sendiri, wkwk.

Kayaknya semakin lama nulis saya makin banyak dosa deh, haha. Nggak ding ini kan cuman cerita saya, cuman kebetulan mereka ada di dalamnya, saya nggak dosa dong kan, nggak dong. Oke deh, segini aja see ya gais!  
 
 

 




 

 

Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Beberapa waktu lalu, saya pernah mendapat komentar dari pak Anton yang seperti ini "Welcome to the jungle" saat saya menuliskan cerita tentang mendapat pekerjaan. Huh, siapa sangka jungle-nya itu di mulai pada hari ini. Saya mau cerita bagaimana weekend saya di mulai dengan isi pesan yang tidak enak, yaitu atasan saya izin tidak masuk hari ini. Sumpah, gue dugudgan pas baca itu, seolah tahu aja bahwa something bad gonna happen. Ternyata feeling saya benar, gue dong debat sama pak Robin, si pembimbing skripsi yang suka banget comparing data saya dengan teorinya dia. Masalah nya di sini teori dia nggak sesuai dengan actual yang ada di lapangan, oh God jadi bawahan gini amat ya.

Tbh, hari ini saya lega dan sedih, hehehe. Lega karena gue berhasil menakhlukan ketakutan gue sama dia, ya dengan debat kayak gini, saya jadi tahu bahwa pembimbing skripsi saya lebih galak kok dari dia, ya at least bu Rizky dan pak Dedy dulu bikin saya nangis kejer di kosan karena teori dan data saya berkali-kali ditolak dan di revisi. Sedih, karena gini amat ya weekend gue, pagi-pagi udah disemprot. Sedih, tapi nggak sampai mau nangis sih, kayaknya lama-lama kerja di sini saya bakal jadi wonder woman, yang harus siap peralatan dulu sebelum tempur.

Huaa... it's gonna be a long day, I guess. Saya jadi ingat drama-drama yang saya tonton bahwa ada beberapa tokohnya yang merasa hari yang dia lalui terasa panjang, it's so me today. Terus saya juga mau protes dong sama orang-orang dewasa yang suka under estimate anak muda kayak saya, kalau mengeluhkan menjalani hari yang berat, most of them bakal bilang "masih kecil udah ngeluh ini itu, hidup lu mah belum seberapa" sumpah ada banget yang bilang kayak gini. Hey, tolong ya spesiesku manusia dewasa yang terhormat, setiap orang pumya level masing-masing. Emangnya kenapa kalau masih muda nggak boleh ngeluh hidup itu berat?

Kepada pak Robin, thank you atas hari ini, karena kalau saya nggak debat hari ini sama bapak mungkin saya akan takut selamanya, wkwk. Then, gara-gara kejadian ini, saya jadi bisa nyusun strategi untuk perdebatan selanjutnya (jika ada), nggak mau juga sih saya ada next debate. Tapi, saya masih kesal dengan teori dia yang nggak sesuai sama kejadian di lapangan itu. Sebenarnya saya lebih kesal lagi sama solusi yang diberikan pak Jono, jadi bapak ini tangan kanannya atasan saya lah. Berhubung atasan saya nggak datang, makanya saya nanya dan minta solusi sama dia, tapi solusinya ngeselin dong.

Jadi masalah hari ini tu pak Robin complain ke saya karena pemakaian minyak mesin itu boros, target dia untuk mesin Tapping dan FDM minyak nya harus 15 liter aja untuk dua mesin, sedangkan fakta di lapangan, dua mesin itu menghabiskan minyak sebanyak 25 sampai 30 liter untuk produksi. Bayangin aja, 15 liter dua mesin, berarti itu satu mesin 7,5 liter. Anjir, actualnya mesin nggak bakal jalan dan produksi terhenti kalau minyaknya cuman segitu. Tapi, dia nggak mau terima, katanya dia sudah sepakat dan diskusi sama orang sebelum saya kalau minyak mesin fix segitu per harinya, rasanya pengen aja saya teriakin "YAUDAH KALAU NGGAK PERCAYA LU AJA YANG KONTROL MINYAK DAN BUKTIIN SENDIRI".

Keselnya lagi, ketika saya tanya sama mba yang sebelum saya, katanya emang actualnya minyak FDM segitu, which is 25 per hari, dan rasanya saya mau aja jedotin pala ke dinding. Kayaknya teori ngaco tentang perempuan selalu benar harus diganti deh jadi atasan selalu benar. Then, ketika saya tanya pak Jono, solusinya gimana, dia malah bilang gini " Oooo yaudah, berarti kalau targetnya 15 liter perhari, satu mesin kita matiin aja, kan cukup 15, nanti kalau kamu kena marah nggak papa dengerin aja" dia sambil ketawa ngakak. Solusi macam apa itu, ini sama aja dengan saya mencekik leher sendiri. Pak Jono ini tipe yang selow aja, saya kesel, dia logika banget. Solusi versi seriusnya juga nggak bisa saya terima sebagai karyawan baru di sini, sekarang saya baru sadar, posisi saya di sini bagaikan makan buah simalaka "Kuturutiiiiiiii ku mati emak, tak diturutiiiiiiii ku mati bapak".

Udahlah ya, segini aja dulu gunjingan gue, hahahaha. Untungnya itu bapak-bapak nggak tahu lagi gue ceritain. Sumpah, ini plong banget, perasaan saya nggak seruwet baru keluar dari ruangan pak Robin tadi, ini aja udah laper, padahal tadi mikir nggak mau makan hehe, udah ya saya break dulu. Happy weekend semua, stay healthy and see ya!

Share
Tweet
Pin
Share
4 comments

Oke, I know judul kali ini bisa dibilang mu banget kan Lik, haha. Tahu nggak Lik gara-gara aku sering julid-in jurusanmu sekarang justru aku harus dituntut lihai matematika minimal dikiiit. Malu-maluin banget nggak sih aku, karena nggak tahu lima puluh tiga dikurang empat itu berapa Hahahaha. Tahu, tapi dihitung satu-satu kayak semasa SD dulu, kalau mu disini pasti kamu ngetawain aku Lik. Nggak nyangka Lik, sekarang kita jauh begini trus masuk ke lingkungan yang kita nggak tahu sebelumnya. Ini persis banget deh kayak yang dibilang Rangga aka mas Nico di AADC, yaitu: semua orang adalah orang lain, kupeluk tubuh sendiri. Nggak tahu  arti sebenarnya itu gimana, tapi rasanya persis banget sama kondisi aku sekarang, may be juga kondisi mu Lik. I guess, cause I don't even know it.

How's your day Lik? Hehehe soksoan banget ya nanya-nanya padahal sering chat-chat nggak jelas, kayak sekedar ngingatin biar mu nggak lupa lagi nge-save sebelum close file ahaha. Lik, jauh dari mu nggak enak, kalau lagi halu aku suka ngebayanginmu dan Tari ada disekitar aku. Kalau aku lagi kangen, kalian bertebaran di mana-mana. Padahal di sini aku punya cukup teman kok, kayak mba Indri yang baik banget sama aku, kayak Intan yang sering ngerecokin aku buat nagih sharpening spare part yang aku nggak tahu bedanya setelah dan sebelum diasah itu apa. Dia bilang feeling it with your nail kak. Whats? Hahahaha, kuku aku nggak punya perasaan, cuman hatiku yang punya wkwk. Aku juga punya abang-abang maintenance yang juga baik sama aku di sini Lik. Cuman pak Robin aja yang galak sama aku dan semua orang. Dia tu udah kayak pembimbing skripsi tahu nggak Lik.

Betewe, makasih ya Lik udah jadi orang yang selalu aku ingat pertama ketika aku sedih setelah mamak, aku beruntung punyamu dan Tari di kehidupan kuliahku dan sampai sekarang. Seseorang yang selalu aku repotkan tapi nggak pernah ngeluh, atau mu diam-diam ngeluh ya Lik? Hahaha. Aku bahagia punya teman sefrekuensi yang nggak pernah judge aku ketika aku lagi weird, lagi random, ketika orang-orang nggak nerima sifat aku yang ini. Terimakasih udah nerima sepenuhnya aku, mengkritik aku ketika salah, tanpa aku merasa lagi dihakimi, atau di undervalue. Setiap aku habis sholat trus berdoa dan ingin bersyukur sama Allah, aku selalu bilang kok Allah baik banget sama aku yang dulu sering banget ngutuk Dia, bilang Dia nggak adil, bilang Dia nggak ada, banyak banget dulu caci maki aku untuk Tuhan.

Sekarang setelah melewati semuanya dan menemukan sesuatu yang nggak pernah aku bayangkan bakal aku peroleh dalam hidup, baru aku sadar, dulu aku marah sama Allah, karena aku nggak tahu, aku nggak tahu apa yang ada di depan, jadi jangan terlalu early buat nge-judge apalagi sama Allah sendiri, hahaha. Durhaka banget aku emang Lik.

I just miss you and Tari Lik, dunia gede banget ternyata untuk pengetahuan aku yang kecil. Hari ini aku jumpa seseorang di devisi lain, orang bilang dia suka ngerjain aku dengan ngasih aku tugas yang seharusnya bukan tugas aku, anehnya aku nggak merasa lagi dikerjai Lik. Mimik mukanya pun aku tahu dia lagi nggak ngerjai, entah dia yang terlalu bisa akting entah aku yang nggak ngerti apa-apa. Tapi, satu yang pasti, aku bahagia ngerjain apa yang dia mintai tolong, because I do it for myself, aku bisa belajar dari sana. Satu sisi aku juga takut Lik, nanti akan ada orang-orang yang berdatangan buat ngerjain aku karena hal ini.

Oh ya, setelah tamat kuliah dan jumpa orang-orang dari berbagai background aku jadi banyak kerjaan Lik, haha. Suka merhatiin orang-orang ketika ngomong, interaksi, sikap dia kalau tersinggung. Aneh banget aku.

Lagi, si Tari udah mulai sibuk nyiapin berkas S2-nya sambil belajar pakai make up Lik, kita kapan? Kapan belajar make-up maksudnya, haha. Selama ini masker membantu aku banget sih Lik, whih is pernah aku telat bangun, aku pergi kerja nggak lipstik-an. Pake lipstik-nya pas udah nyampe di kantor maksudnya, tinggal tutup masker aja dan taraaaa... nggak ada yang tahu kalau bibirku pucat banget, hehe. Nggak tahu lah mellow banget hari ini. Apa aku mulai kesepian karena selalu sendirian pergi break? Padahal aku nggak ngerasa kayak gitu, trus apa ya yang hilang?

Lik, pernah nggak mu merasa kenapa sih kita harus punya sifat awkward yang nggak bisa bergaul dan memulai pembicaraan ini? Sometimes aku iya Lik, saat kuliah may be aku nikmatin aja, tapi semakin kesini ketika dihadapkan sama dunia lain, aku tiba-tiba jadi merasa seperti warga Neptunus yang pengen liburan ke Mars, eh, tiba-tiba terdampar di Bumi. Aku ini out of the world banget. Point plusnya di sini adalah aku punya ruangan sendiri yang cuman aku aja di dalamnya, department ini punya dua ruangan, satu ruangan lebih sering dihuni sama cecowokers engineer lain, di mana ruangan ini aku yang nguasain. Mereka lebih banyak menghabiskan waktu di ruangan sana. Namun, minusnya ketika menjejakan kaki keluar dari ruanganku, semuanya tetiba jadi asing bagiku, at least hari ini. Nggak tahu deh besok aku berubah lagi.

Apa mungkin ini juga gara-gara aku bekerja di dunia yang bukan wilayah aku kali ya? Kalau iya, aku musti ngapain Lik? Haduuh, kok jadi nanya sama mu sih, mu kan parah juga, nggak ngerti sosialisasi. Kita ini sebenarnya apa sih Lik? Hahahaha.

Beberapa hari yang lalu aku juga sempat mikir, kalau seandainya yang kerja di sini Tari, pasti dia udah kenal sama semua orang di sini saking supelnya dia. Di sini aku juga suka mengkarbit diri dalam ruangan, kalau udah nggak ada kerjaan, instead of main main kemana? Hahaha, di sini nggak ada siapa-siapa, jadi palingan aku curhat gini di blog, di buku, di handphone. Namun Lik, dari sekian banyak ocehan aku ini, aku tetap suka kerja di sini, kayak Allah ngasih sesuatu sesuai aku banget gitu, nggak tahu kebaikan apa yang aku lakukan di masa lalu, sehingga aku deserve untuk memperoleh ini. Allah itu tahu aku nggak bisa dimarah, then Dia kasih aku atasan yang super baik, Allah tahu aku akward then Dia ngasih aku kerja di ruangan yang isinya aku aja, banyak banget Lik, kerjaan ini cocoklah untuk makhluk kayak aku, hehe.

In the end, udah deh kayaknya aku mau balek kerja lagi, mau menyiapkan mental jumpa pak Robin untuk minta tanda tangan, haha. Pembimbing skripsi banget dia tu kayaknya. Akhir kata, baik-baik ya Lik di sana, I really wish you were here. Luv~~~
Share
Tweet
Pin
Share
2 comments
Newer Posts
Older Posts

Blog Archive

  • ►  2025 (5)
    • ►  January 2025 (5)
  • ►  2024 (9)
    • ►  November 2024 (3)
    • ►  January 2024 (6)
  • ►  2023 (13)
    • ►  September 2023 (5)
    • ►  August 2023 (2)
    • ►  July 2023 (2)
    • ►  March 2023 (2)
    • ►  January 2023 (2)
  • ►  2022 (7)
    • ►  December 2022 (4)
    • ►  June 2022 (1)
    • ►  April 2022 (1)
    • ►  March 2022 (1)
  • ►  2021 (10)
    • ►  December 2021 (2)
    • ►  November 2021 (2)
    • ►  October 2021 (2)
    • ►  September 2021 (1)
    • ►  August 2021 (1)
    • ►  July 2021 (1)
    • ►  April 2021 (1)
  • ▼  2020 (32)
    • ▼  December 2020 (3)
      • Kejutan Akhir Tahun
      • It's Just Begin
      • Lik, Aku Punya Cerita
    • ►  November 2020 (7)
    • ►  October 2020 (4)
    • ►  September 2020 (9)
    • ►  August 2020 (7)
    • ►  July 2020 (1)
    • ►  June 2020 (1)

Created with by ThemeXpose

Edited with by A Dreamer